Perbedaan Vespa PTS 90 dan 100
cc
Vespa merupakan bagian dari Vespa Small
Frame asal Italia yang mempunyai desain serba kompak di seluruh tubuhnya.
Dilihat dari sejarahnya model Vespa yang dirancang oleh Corradano D'Ascanio ini
dibuat berdasarkan tuntutan pasar pada saat itu yang sedang diramaikan oleh
kehadiran motor Jepang dengan spesifikasi dan desain yang sederhana. Salah satu
yang cukup populer waktu itu yakni kehadiran Honda Super Cub (C50) dan beberapa
Moped (Sepeda Motor bermesin dibawah 50cc) yang beredar di kawasan Eropa.
Pada tahun 1963 untuk memenuhi keinginan pasar tersebut, Piaggio kemudian menciptakan Vespa Small Frame sebagai scooter dengan desain bodi yang lebih kecil, ramping dan pastinya dengan mesin berkapasitas lebih kecil akan lebih menghemat konsumsi bahan bakarnya. Untuk pertama kalinya Vespa Small Frame ini dibuat di Italy dengan menggunakan mesin 50 cc dan mampu menjadi kebanggaan para scooterist disana.
Pada tahun 1963 untuk memenuhi keinginan pasar tersebut, Piaggio kemudian menciptakan Vespa Small Frame sebagai scooter dengan desain bodi yang lebih kecil, ramping dan pastinya dengan mesin berkapasitas lebih kecil akan lebih menghemat konsumsi bahan bakarnya. Untuk pertama kalinya Vespa Small Frame ini dibuat di Italy dengan menggunakan mesin 50 cc dan mampu menjadi kebanggaan para scooterist disana.
Selanjutnya mari kita lihat bagaimana sejarah kelahiran Vespa PTS di Indonesia. Selain di Eropa imbas mewabahnya motor bermesin kecil yang berasal dari Jepang ini juga masuk ke tanah air yang diramaikan oleh 3 pabrikan populer yakni Honda, Suzuki dan Yamaha. Dengan mendapat lisensi penuh dari Piaggio Italy, PT. Dan Motors Indonesia kemudian meluncurkan Vespa PTS pada tahun 1976 guna menghadapi persaingan yang semakin ketat di segmen motor tersebut. Pada awalnya scooter mini Vespa ini dibekali mesin 2 langkah berkapasitas 90 cc, kemudian pada tahun 1978 PT. DMI merilis varian PTS dengan mesin 100 cc sebagi alternatif bagi para penggemar motor Vespa di tanah air. Nah, bagi scooter mania yang belum tahu perbedaan spesifikasi Vespa PTS 90 dan 100 cc, langsung saja kita lihat ulasannya di bawah ini.
Spesifikasi dan
Perbedaan Vespa PTS 90 dan 100 cc
Jika dilihat sekilas dari bentuk tubuhnya memang tidak nampak perbedaan yang berarti, namun selain kubikasi mesinnya yang jelas berbeda, terdapat beberapa bagian yang menjadi ciri khas masing-masing dari kedua model Vespa PTS ini. Sebelum kita uraikan perbedannya mari kita lihat terlebih dahulu spesifikasi teknis dari kedua Vespa PTS 90 dan 100 cc tersebut.
Spesifikasi Vespa PTS 90 (V9A1T)
- Panjang Bodi Keseluruhan = 1.665 mm
- Tinggi Maksimal = 1.015 mm
- Lebar stang = 670 mm
- Wheel base = 1.180 mm
- Ground Clearence = 225 mm
- Radius Putar = 1.650 mm
- Berat Kosong = 73 kg
- Tipe Rangka dan sasis = Monocoque
- Tipe Mesin = Two Stroke with Rotary valve induction
- Kapasitas Mesin = 88,5 cc
- Bore x Stroke = 47 mm x 51 mm
- Rasio Kompresi = 1 : 7,2
- Karburator = Dell Orto 16
- Konsumsi Bahan Bakar = 1 lt / 55 km (berdasarkan standar CUNA)
- Komposisi Oli Campuran Bensin = 2%
- Kapasitas Tanki BBM = 5,2 liter
- Sistem Transmisi = Manual 3 Percepatan
- Tipe Kopling = Manual Basah
- Sistem Rem = Drum Brake (expansion type)
- Suspensi Depan dan Belakang = Helical Springs and Hydraulic Shock Absorber
- Ukuran Ban Depan dan Belakang = 3.00 x 10"
- Kapasitas penumpang = 2 orang
- Kelistrikan = Platina 6V
- Kecepatan Maksimal (CUNA Standars) = 70 km/jam
- Kode Produksi = V9A1T
Spesifikasi
Vespa P100TS
- Panjang Bodi Keseluruhan = 1.665 mm
- Tinggi Maksimal = 1.015 mm
- Lebar Maksimal = 670 mm
- Wheel base = 1.180 mm
- Ground Clearence = 225 mm
- Radius Putar = 1.650 mm
- Berat Kosong = 73 kg
- Tipe Rangka dan sasis = Monocoque
- Tipe Mesin = 2 langkah dengan silinder tunggal (two-stroke with rotating type induction)
- Kapasitas Mesin = 96,12 cc
- Bore x Stroke = 49 mm x 51 mm
- Karburator = Dell Orto 19
- Konsumsi Bahan Bakar = 1,8 lt / 100 km (CUNA standards)
- Komposisi Oli Campuran Bensin = 2%
- Kapasitas Tanki BBM = 5,2 liter
- Sistem Transmisi = Manual 3 Percepatan (3 speed with constant mesh gears)
- Tipe Kopling = Manual Basah
- Sistem Rem = Drum Brake
- Ukuran Ban Depan dan Belakang = 10"/3.00
- Suspensi Depan dan Belakang = Helical Springs and Hydraulic Shock Absorber
- Kapasitas penumpang = 2 orang
- Kelistrikan = Platina 6V
- Kecepatan Maksimal (CUNA Standars) = 70 km/jam
Nah
selain beberapa perbedaan pada spesifikasi teknis di atas, ada beberapa ciri
yang bisa dijadikan patokan untuk membedakan kedua model Vespa Small Frame
ini. Yang pertama yaitu di bagian speedometer-nya, jika pada PTS 90 cc angka
tertinggi penunjuk kecepatan ini hanya sampai 80 km/h saja, sedangkan pada
P100TS angkanya dipatok hingga 120 km/h. Lalu pada Vespa PTS 90 terdapat emblem
berwarna krom bertuliskan Vespa Special yang terpasang di bagian belakang
tepatnya di atas lampu remnya, sementara pada varian PTS 100 emblem tersebut
bertuliskan 100 special dan dibagian bawah box bagasi sebelah kirinya terdapat
emblem P100TS. Tidak hanya itu ternyata masih ada lagi perbedaan Vespa PTS
berdasarkan tahun pembuatannya, jika PTS yang diproduksi sebelum tahun 1980
menggunakan penutup kunci stang dengan bentuk bulat maka untuk PTS yang
dilahirkan setelah tahun 80 desain penutup kunci lehernya berbentuk
lonjong.
Itulah Sejarah dan Spesifiakasi yang diproduksi di Indonesia sejak tahun 1976 sampai tahun 1984. Walaupun sekarang keberadaannya semakin langka karena suku cadang yang semakin sulit ditemukan dan pemeliharaannya yang cukup rumit, namun bagi scooterist yang sudah jatuh hati pada model Vespa yang satu ini, mereka tetap berjuang mendapatkannya baik untuk digunakan sebagai kendaraan harian maupun menambah koleksi Vespa mereka.
sumber : http://www.scooterhelp.com/ & https://dwinugros.wordpress.com
Itulah Sejarah dan Spesifiakasi yang diproduksi di Indonesia sejak tahun 1976 sampai tahun 1984. Walaupun sekarang keberadaannya semakin langka karena suku cadang yang semakin sulit ditemukan dan pemeliharaannya yang cukup rumit, namun bagi scooterist yang sudah jatuh hati pada model Vespa yang satu ini, mereka tetap berjuang mendapatkannya baik untuk digunakan sebagai kendaraan harian maupun menambah koleksi Vespa mereka.
sumber : http://www.scooterhelp.com/ & https://dwinugros.wordpress.com
No comments:
Post a Comment